PLI kelompok VI SMK PIM (XI-A)

PENGOLAHAN LIMBAH PADAT NON B3 KERTAS
DENGAN METODE DAUR ULANG
 

















OLEH KELOMPOK ....:
1      Ahmad Taufikur F
2      Bayu April S
3      Cahyo Anggit P
4      Dindar Afif S

SMK PUTRA INDONESIA MALANG
PRROGAM KEAHLIAN KIMIA INDUSTRI




BAB 1
A.  LATAR BELAKANG
Kertas merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam kegiatan sehari-hari dan kertas tidak bisa di lupakan dari kehidupan manusia,sehingga pemakaian kertas setiap harinya berjumlah sangat besar. Pemakaian kertas tersebut seperti surat kabar, majalah, buku, kemasan, surat-surat, kertas faks, fotokopi dan kertas cetak. Kebutuhan kertas yang berjumlah besar itu selain mendorong produksi industri kertas, ternyata juga menimbulkan masalah-masalah lain seperti masalah lingkungan, yang di dalamnya mencakup masalah-masalah penebangan pohon di hutan, sampah, pencemaran air dan udara.
Saat ini kebutuhan bahan kertas, sebagian besar dipenuhi dari serat kayu dan hasil sisa penggilingan tebu.Semakin panjang serat, semakin kuat dan tahan kertas yang dihasilkan.. Sedang serat kayu yang pendek berguna untuk kehalusan kertas, pohon jenis ini banyak terdapat di Indonesia. “kertas adalah bahan tipis dan rata yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan adalah serat alami mengandung selulosa dan hemiselulosa”.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa masalah sampah kertas memberi dampak yang cukup serius bagi kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk pengelolaan sampah kertas yaitu dengan mengolahnya menjadi kertas kembali. Oleh karena itu, dalan laporan ini kami mengambil judul ”Daur Ulang Sampah Kertas”.


B.  PEMBAHASAN
Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali.
Sampah kertas adalah sampah yang termasuk sampah anorganik yang sangat sulit diuraikan dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai bahkan sampai puluhan tahun. Sampah kertas selain mengganggu lingkungan juga menim-bulkan berbagai masalah yang lain, seperti pencemaran lingkungan dari limbah pengolahan kertas dan pencemaran dari sampah kertas. Untuk membantu mengurangi sampah kertas yaitu dengan cara mendaur ulang sampah tersebut. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh produksi kertas.
            Di kota malang sendiri        Limbah padat pada umumnya masih mengutamakan pada jalan-jalan protokol, petugas kebersihan atau pasukan kuning yang melayani bagian jalan dilakukan oleh pasukan kuning dari Dinas Kebersihan Kota Malang setiap kelurahannya memiliki dengan jumlah enam personil dan jam kerja dibagi menjadi dua shift, yaitu pagi dan sore. Petugas pagi bekerja dari pukul 06.00 sampai dengan 10.00  sedangkan petugas sore bekerja dari pukul 11.00 sampai dengan 17.00. Pelayanan pasukan kuning yang melayani setiap rumah lebih banyak dilakukan oleh petugas kebersihan dari masyarakat (swadaya masyarakat)  dibandingkan dengan petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan Kota Malang. Pelayanan pasukan kebersihan di setiap rumah dikoordinir oleh RW dan RT setempat. Sampah-sampah dari rumah penduduk dan jalan yang diangkut dijadikan satu di TPS setiap kelurahan, jumlah TPS yang terdapat di Kota Malang  tahun 2006 s/d 2009 ada 79 lokasi. Lokasi tersebut merupakan program pemerintah, dan sumbangan dari instansi tertentu. TPS selalu tersedia di setiap kelurahan di Kota Malang. Sampah yang sudah diletakkan di TPS dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Pemisahan sampah  yang dilakukan oleh TPS untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA Supit Urang. Sampah organik dari sampah penduduk dikelola dan dijadikan kompos sedangkan sampah anorganik diangkut oleh petugas kebersihan ke TPA Supit Urang. Sampah dari TPS yang masuk TPA Supit Urang rata-rata setiap hari volumenya antara 700-900 meter kubik. Volume rata-rata tiap bulan sampah di Kota Malang adalah 21 ribu meter kubik hingga 28 ribu meter kubik. Rinciannya, 19 ribu hingga 25 ribu meter kubik merupakan sampah rumah tangga. Sedang 2 ribu meter kubik hingga 5 ribu meter kubik adalah sampah pasar. Sedang sampah industri dan sampah pertamanan volumenya relatif kecil. Sampah anorganik yang diangkut sebagian akan didaur ulang. Petugas dalam satu harinya mengangkut sampah dari TPS ke TPA sebanyak dua kali. Luas TPA Supit Urang ± 16 hektar. Di TPA Supit Urang terdapat sentra penangkapan gas metan yang hasilnya akan digunakan sebagai sumber energi listrik dan elpiji. Gas metan yang ditangkap melalui alat penangkap gas metan (flaring) dibakar dan menghasilkan CO2 yang mampu mencegah kerusakan alam dan pemanasan global. Gas metan ini merupakan slah satu gas berbahaya yang memililki daya rusak 21 kali lipat dibandingkan dengan gas CO2 dan mampu merusak lapisan ozon, sehingga hatus diamankan. Untuk mendukung agar penanganan persampahan menjadi optimal dibutuhkan sistem penanganannya, yaitu:
 Masyarakat harus tertib dalam pembuangan sampah ke TPS
Kegiatan pembuangan sampah oleh masyarakat dimulai pukul 06.00-12.00. Sampah-sampah tersebut awalnya diletakkan di bak-bak sampah depan rumah yang dimiliki masyarakat. Kemudian, petugas kebersihan setempat setiap harinya mengambil sampah dari bak-bak sampah penduduk yang nantinya dikumpulkan di TPS. Selain itu, masyarakat yang ingin membuang sampah ke TPS tetapi lebih dari pukul 12.00 harus menunggu sampai besok dahulu karena pukul 12.00 adalah waktu terakhir pembuangan sampah ke TPS. Beberapa bentuk TPS di Kota Malang:
 TPS dalam bentuk landasan beton
 TPS dalam bentuk transfer depo
 TPS dalam bentuk landasan tanah
Kendaraan pengangkutan yang sering digunakan dalam mengangkut sampah di Kota Malang, diantaranya:
 Kendaraan dalam bentuk Dump Truck
 Kendaraan dalam bentuk container
Petugas kebersihan Kota Malang sering menggunakan kendaraan dalam bentuk Dump Truk untuk mengangkut sampah karena dapat mempercepat kerja dalam pengangkutan sampah dari TPS ke TPA.
 Pengelolaan Sampah dengan Sistem Kompos dan Paving Block serat Pakan Ternak
Di samping pengelolaan sampah dengan sistem pembuangan ke TPA, dilakukan juga pengelolaan sampah dengan sistem komposting di 10 lokasi dengan kapasitas produksi antara 100 s/d 300 kg pupuk/kompos per hari. Pembuatan Paving Block dari bahan sampah di lokasi dengan kapasitas produksi yang didasarkan atas pesanan. Sampah organik yang diolah oleh komposting dapat dijual ke masyarakat sekitar komposting. Manfaatnya yang dapat dijadikan pupuk organik menjadi barang yang dicari oleh masyarakat. Setiap TPS yang sekaligus berfungsi sebagai komposting juga melakukan pemilahan sampah.
 Penyapuan Jalan
Penanganan sampah di jalan-jalan poros/protokol dilakukan per wilayah. Penanganan sampah ditangani oleh ±1500 orang tenaga pasukan kuning dari Dinas Kebersihan Kota Malang dengan ±500 gerobak.




BAB II
 LANDASAN TEORI

2.1 Sumber limbah kertas
            Seiring perkembangan zaman dan teknologi diiringi perkembangan intelektual manusia yang mendorong manusia untuk terus menuntut pendidikan formal di sekolah.
Dari hal tersebut kebutuhan manusia akan kertas juga akan terus meningkat. Sekolah merupakan lingkungan kecil di mana manusia di dalamnya membutuhkan kertas karena di luar sana masih benyak masyrakat dari berbagai golongan yang juga menggunakan kertas sebagai kebutuhannya, misalnya karyawan kantor, arsitek dan masih banyak lagi.
            Limbah kertas berasal dari pengguna kertas seperti di atas karena limbah kertas merupakan kertas yang sudah tidak terpakai lagi oleh penggunanya sehingga penggunanya lebih cenderung membuangnya. Limbah kertas juga terdiri dari berbagai jenis di antaranya, kertas tulis, majalah, koran, karton atau pun pembungkus makanan.

2.2 Dampak limbah kertas dalam kehidupan manusia
            Dampak kertas terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah kertas. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Sebagaimana yang diketahui, kertas yang mulai digunakan sejak zaman dahulu sebagai alat bahan dasar untuk menulis, kini telah menjadi barang yang sudah tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Kertas terbuat dari bahan dasar pohon, untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kertas maka ribuan pohon ditebang setiap tahunnya sehingga mengakibatkan rusaknya hutan yang merupakan paru-paru dunia dan juga mengakibatkan kelangkaan flora dan fauna.
Kebutuhan manusia yang berlebih terhadap kertas mengakibatkan bertambahnya produksi sampah kertas di lingkungan sekitar. Meskipun terbuat dari bahan organik yang bisa terurai, namun masih sering ditemukan tumpukan sampah yang terdiri dari kertas. Hal ini tentunya menjadi pemandangan yang tidak nyaman dan juga merupakan sumber penyakit.
2.3 Manfaat Limbah Kertas
Limbah kertas memiliki manfaat yang tak terduga karena dapat di aur ulang menjadiart paper dan dapat digunakan untuk membuat kerajinan tangan seperti kartu ucapan, pelapis permukaan boks karton, tas, kap lampu, pengolahan sampah kertas ini sudah banyak di gunakan seluruh masyarakat tanpa mereka sadar bahwa bahan dari produk tersebut adalah dari sampah kertas.
Usaha ini sangat menarik karena dapat menciptakan sesuatu benda baru yang bermanfaat tentunya dengan modal yang tidak terlalu besar karena bahan baku utamanya adalah sampah kertas. Selain itu, dengan usaha ini berarti kita telah membantu pemerintah untuk mengurangi volume sampah yang ada. Bahkan dengan pengolahan yang sederhana dan dikombinasikan dengan sampah alami dilingkungan sekitar kita maka aneka benda baru dapat bermanfaat dengan penampilan baru yang kaya akan nuansa alami. Atas ide tersebut, penulis berusaha membuat suatu bentuk baru diantaranya jam dari bahan pengolahan dengan pertimbangan souvenir seperti tempat foto dan tempat pinsil telah banyak dijumpai sehingga dengan souvenir jam dari bahan kertas pengolahan ini diharapkan dapat menjadi souvenir dari bahan kertas pengolahan yang sedikit berbeda dari biasanya.

2.4 Pengolahan Limbah Kertas
Pengolahan adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusikerusakan lahan, dan emisi gas rumah kacajika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Pengolahan adalah salah satu strategi pengelolaan sampah
padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah
3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Material yang bisa dipengolahan terdiri dari sampah 
kacaplastikkertaslogam,tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses pengolahan. Pengolahan lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, pengolahan adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Pada pemahaman yang terbatas, proses pengolahan harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal

dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, pengolahan adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari pengolahan adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emasdari prosessor komputertimah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri.
Pengolahan adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses pengolahan alumunium dapat menghemat 95% energi dan mengurangi polusi udarasebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi alumunium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan menpengolahan kertas, logam, kaca, dan plastik.



BAB III
PENGAMATAN
NO
KLASIFIKASI
KETERANGAN
1
Limbah padat yang mudah terbakar
Ada (kertas,plastik,kayu,kain)
2
Limbah padat yang mudah membusuk
Sampah organik
3
Sampah industry
Ada (kertas,kayu,plastik,kain)
4
Limbah padat yang tidak mudah terbakar
Bongkahan bekas bangunan
5
Limbah padat yang beracun
Ada (baterai)
6
Limbah padat yang tidak beracun
____




BAB IV
PEMBAHASAN


*   Metode Daur Ulang Limbah Padat Kertas
Berdasarkan pengamatan limbah padat yang kami lakukan di pengolahan limbah daur ulang di Ranugrati sawojajar dan berdasarkan pengamatan yang kami lakukan.Metode Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali.
Sampah kertas adalah sampah yang termasuk sampah anorganik yang sangat sulit diuraikan dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai bahkan sampai puluhan tahun. Sampah kertas selain mengganggu lingkungan juga menimbulkan berbagai masalah yang lain, seperti pencemaran lingkungan dari limbah pengolahan kertas dan pencemaran dari sampah kertas.
Metode daur ulang cocok untuk mengolah jenis limbah padat non B3 karena hasilnya sangat bermaanfaat lagi dan juga mengurangi pencemaran lingkungan.
Kelemahan Metode daur ulang adalah tidak semua limbah padat non B3 bisa di daur ulang.
*   Langkah-langkah
1.  Pembuatan Lem Kanji
a.                      Menakar  bagian air dengan 1 bagian tepung kanji dituangkan ke dalam panci
b.                      Melakukan pengadukan hingga rata antara air dengan tepung kanji
c.                       Memanaskan diatas kompor sambil dilakukan pengadukan hingga membentuk warna transparan secara merata dan mengental
d.                      Mematikan kompor dan biarkan lem dingin
                                                      
2.         Melakukan Pembuatan Plup (Bubur Kertas)
a.        Merobek-robek kertas/Koran bekas menjadi kecil-keci
b.        Merendam dalam air selama 24 jam
c.        Memblender kertas yang telah direndam hingga menjadi bubur
d.    Menuangkan plup ke dalam ember
3.         Pembuatan Kertas Daur Ulang
a.      Menambahkan air kedalam plup secukupnya dan lem kanji, kemudian diaduk hingga rata
b.      Menyaring adonan dengan menggunakan screen sablon
c.       Meletakan spon  dilantaidan letakkan diatasnya cetakan dengan strimin
d.      Meletakkan kain yang sudah dibasahi dengan air diatas cetakan
e.      Menuangkan adonan diatas kain dan diratakan dengan alat (tidak terlalu tebal/tipis)
f.        Menutup dengan kain basah lagi
g.      Menuangkan adonan diatas kain dan diratakan  dengan alat (tidak terlalu tebal/tipis)
h.      Melakukan berulang secara berlapis – lapis hingga cetakan penuh
i.        Menutup lapisan atas dengan kain basah dan dipres dengan  meletakkan papan pemberat di atasnya (batako/batu)
j.        Membiarkan selama 1 hari untuk mengurangi kadar air.


BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan limbah padat non B3 khususnya kertas sangat cocok untuk di daur ulang kareba menghasilkan produk yang berguna dan proses daur ulang itu mengurangi pencemaran lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan singkat pemanfaatan potensi kekayaan alam NKRI